Ruang Rawat Inap di RSUD SMART Pamekasan Full Bed, Pihak Rumah Sakit Ungkap Penyebabnya!
RADIO KARIMATA, PAMEKASAN – Terjadi lonjakan pasien yang dirawat di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (SMART) Pamekasan hingga full bed disemua ruang rawat inap.
Dr. Syaiful Hidayat Ketua Penanganan Covid-19 RSUD SMART Pamekasan mengungkapkan bahwa hingga Rabu (30/11/2022) kondisi ruang inap pasien full bed, bahkan pasiean ada yang dirawat di lorong rumah sakit atau luar ruangan pasien.
“Memang sejak sebulan terakhir ini di RSUD Smart beberapa ruangan full bed sampai ada bed di lorong, di paviliun dan sal juga penuh. Tetapi kita tetap layani pasien, tidak ada yang terlantar,” jelasnya saat On Air di Radio Karimata, Rabu (30/11/2022) pagi.
Ia mengungkapkan bahwa salah satu faktor melonjaknya pasien karena saat ini sudah memasuki musim penghujan atau pancaroba dan banyak pasien yang dirawat adalah jemaah yang baru datang umroh.
“Mungkin karena musim hujan dan banyak yang pulang dari umroh. Memasuki Desember 2022 dan Januari 2023 biasanya ada lonjakan kasus DBD, ya karena musim hujan, ada genangan air, kalau tidak menjaga kebersihan maka kesehatan akan terganggu,” ungkapnya.
Menurutnya, pasien anak-anak yang dirawat di RSUD SMART Pamekasan didominasi sakit diare dan demam. Sementara untuk pasien dewasa, banyak dari jemaah umroh yang sakit karena faktor kecapean.
“Selama pandemi Covid-19 kan dibatasi beberapa kegiatan. Sekarang sudah mulai dilonggarkan, sekarang masanya orang umroh, pasien saya banyak yang jemaah umroh, orang tua kecapean seperti sesak yang kita rawat,” tambahnya.
Kapasitas bed di beberapa ruang inap hanya menampung 55 bed. Namun untuk mengantisipasi lonjakan pasien, pihak rumah sakit telah menambah bed cadangan.
Dr. Syaiful menegaskan bahwa lonjakan pasien hingga full bed bukan karena kasus Covid-19.
“Kasus Covid-19 memang meningkat tapi tidak ada lonjakan seperti dulu, untuk pasien Covid-19 tidak sampai penuh, ruang isolasi masih ada yang kosong. Kita standby 15 bed isolasi Covid-19, tapi tidak terisi penuh, kita hanya merawat 1 pasien,” tutupnya. (Fitri/Ayg)